Pekerja Konstruksi Masih Banyak Yang Belum Bersertifikat

Pekerja Konstruksi Masih Banyak Yang Belum Bersertifikat – Selain menambah pemasaran, sertifikasi kompetensi dinilai juga penting untuk meningkatkan daya saing. Pasalnya sertifikasi konstruksi yang dikeluarkan sudah diakui secara internasional oleh dunia konstruksi.

Ditambah, salah satu persoalan tenaga kerja asal Indonesia sulit masuk ke pasar konstruksi internasional, salah satunya adalah negara Arab Saudi, adalah kepemilikan sertifikat kompetensi. “Daya saing mereka kalah dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara lain, seperti Bangladesh,” katanya. sbobet88

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) mengungkapkan, bahwa saat ini tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat baru mencapai 512.787. Angka itu setara dengan 9,67% dari total tenaga kerja konstruksi di Indonesia yang jumlahnya diperkirakan sebesar 5,3 juta orang. americandreamdrivein.com

Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Ruslan Rivai merinci, jumlah tersebut terdiri dari 158.070 orang tenaga ahli dan juga 386.802 orang tenaga terampil. Dengan catatan, setiap tenaga kerja bisa dikategorikan sebagai tenaga ahli dan juga tenaga terampil.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar uji kompetensi dan sertifikasi Calon Ahli Muda, lulusan baru atau fresh graduate dari Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Jasa Konstruksi 2020.

Kegiatan ini diikuti 870 orang dari 8 perguruan tinggi dan politeknik.

Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian PUPR melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, di Politeknik Negeri Jakarta, Kampus Universitas Indonesia Depok.

Uji kompetensi ini menjadi bentuk nyata kerjasama pemerintah dengan stakeholder seperti badan usaha, lembaga, asosiasi, dan lembaga pendidikan maupun pelatihan, sekolah vokasi, perguruan tinggi dan masyarakat jasa konstruksi lainnya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang konstruksi di Indonesia.

Pekerja Konstruksi Masih Banyak Yang Belum Bersertifikat

Hal ini sesuai Undang-Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, dalam Pasal 70 yang mengamanatkan kewajiban kepada setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk memperkerjakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja.

Tantangan utama dalam infrastruktur saat ini adalah peningkatan daya saing dan keunggulan yang kompetitif SDM sektor konstruksi. Industri Konstruksi membutuhkan SDM Bidang Jasa Konstruksi yang kompeten untuk memenuhi gap tenaga kerja konstruksi bersertifikat.

Penyiapan SDM yang kompeten tersebut diperoleh salah satunya melalui jalur pendidikan, dalam hal ini fresh graduate Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Jasa Konstruksi. Berdasarkan data statistik 2019 menunjukan, jumlah tenaga kerja konstruksi Indonesia sebesar 8,3 juta orang. Dari jumlah tersebut hanya 9,4% atau masih di bawah 10% tenaga kerja kontruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Trisasongko Widianto, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Direktur Politeknik Negeri Jakarta, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional dan seluruh tim yang terlibat guna menyukseskan penyelenggaraan kegiatan ini.

“Para calon-calon SDM konstruksi yang andal, profesional, dan kompeten harus dipersiapkan sejak dini untuk siap terjun langsung di lapangan sekaligus menjawab tantangan sektor konstruksi Indonesia yang pelaksanaannya masif dilakukan. Hal ini juga menjadi tempat pembuktian bahwa SDM konstruksi Indonesia telah berkompeten dan ber-regenerasi dengan sangat baik,” ujar Trisasongko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/3/2020).

Penyiapan calon SDM konstruksi lulusan vokasional di 2020 untuk seluruh wilayah Indonesia adalah sebesar 48 ribu orang, meliputi calon lulusan SMK, Politeknik dan Program Sarjana dan Diploma IV dengan jurusan vokasional. Untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten ditargetkan sebesar 6.985 orang.

Adapun di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten sejak dimulai pada pekan II Februari 2020 sampai dengan 10 Maret 2020, sudah terlaksana Uji Kompetensi dan Sertifikasi sebanyak 5.270 orang, dengan rincian Uji Kompetensi dan Sertifikasi Calon lulusan SMK Bidang Konstruksi sebanyak 4.400 orang (di 35 SMK di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten).

Pekerja Konstruksi Masih Banyak Yang Belum Bersertifikat

Para peserta melaksanakan pembekalan selama empat hari atau sebanyak 32 jam pelajaran (JPL). Materi Pembekalan tersebut merupakan usulan dari Industri Konstruksi Nasional (BUMN Karya dan Kontraktor serta Konsultan Swasta Nasional) yang meliputi pengenalan tentang Budaya Kerja, Regulasi Jasa Konstruksi, Metode Konstruksi, Pengendalian Biaya Konstruksi, Pengendalian Waktu, Pengendalian Mutu Konstruksi, serta teknologi Terkini seperti Building Information Modelling (BIM) serta pengenalan alat-alat terkini dalam pekerjaan konstruksi.

Adapun untuk materi teknis dilaksanakan melalui pelatihan mandiri dengan aplikasi Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi (SIBIMA Konstruksi), yang merupakan syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi dan Sertifikasi Ahli Muda Fresh Graduate Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Konstruksi.

Lebih lanjut Trisasongko Widianto menyampaikan, para peserta yang telah lulus Uji Kompetensi akan mendapatkan sertifikat ahli muda fresh graduate di bidang konstruksi yang berlaku selama satu tahun yang akan berguna saat mereka akan memasuki dunia kerja industri konstruksi nasional.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasional Kemendikbud, Patdono Suwignjo, mengatakan bahwa saat ini kunci menuju dunia kerja bukan hanya ijazah tetapi juga memerlukan sertifikat keahlian seperti sertifikat kompetensi. Kegiatan seperti ini sangat baik dilakukan oleh bidang-bidang lainnya agar para mahasiswa yang siap terjun ke dunia kerja memiliki jaminan tentang kompetensinya dan siap untuk bekerja.

Upaya peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia bidang konstruksi ini sejalan dengan arahan darai Presiden Joko Widodo, fokus pembangunan periode 2019-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia.

Diharapkan dengan penyelenggaraan kegiatan ini sumber daya manusia dari bidang konstruksi di Indonesia dapat menguasai pekerjaan konstruksi di dalam negeri yang saat ini masih menjadi prioritas pemerintah. Serta menjawab tantangan jasa konstruksi Indonesia yang mampu meningkatkan daya saing, mutu dan jumlah tenaga kerja di bidang konstruksi yang bersertifikat.

Kepala Balai Penerapan Teknologi Konstruksi Cakra Nagara menambahkan, sosialisasi SIBIMA telah dilakukan sejak 2015. Menurut Cakra sebelum ada SIBIMA, masyarakat jasa konstruksi sangat kesulitan mendapat akses untuk capacity building, namun dengan hadirnya SIBIMA hal tersebut bisa difasilitasi.

“Mahasiswa kadang bingung apakah kompetensinya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, kemudian setelah lulus apakah bisa mendapatkan sertifikat kompetensi karena harus bekerja dulu. Melalui SIBIMA kita fasilitasi hal tersebut,” kata Cakra.

Saat ini SIBIMA memiliki empat paket program yaitu SIGAP. Pertama merupakan SIBIMA-SKPI yang mendorong mahasiswa untuk memiliki kompetensi dan keahlian di bidang jasa konstruksi yang terstandardisasi standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) dengan manfaat yaitu akan mendapatkan  Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Kedua SIBIMA-SKA yang mendorong lulusan baru untuk memiliki sertifikat konstruksi Ahli Muda. Sertifikat ini akan bermanfaat sebagai “tiket” memperoleh Sertifikat keahlian (SKA).

Ketiga adalah SIBIMA-Rekrutmen yang merupakan badan usaha jasa konstruksi (BUJK) bersinergi menggunakan SIBIMA sebagai salah satu alat seleksi para calon-calon pegawai. Keempat adalah SIBIMA-CPD yang mendorong tenaga ahli pemilik SKA untuk melaksanakan program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan guna memelihara kompetensi para calon tenaga kerja.

Peluang Kerja di Bidang Konstruksi Indonesia

Peluang Kerja di Bidang Konstruksi Indonesia – Seiring dengan perkembangan zaman, industri di berbagai bidang juga turut berkembang dengan pesat. Kebutuhan manusia yang semakin bertambah jenisnya membuat industri pembangunan semakin dituntut untuk lebih efisien.

Sebagai penyedia infrastruktur dan tempat hunian, jasa konstruksi semakin dibutuhkan di era berkembang seperti sekarang. Dan tentunya, hal ini semakin banyak memunculkan lapangan pekerjaan di bidang konstruksi atau pembangunan. slot88

Berbicara soal pembangunan, kita tentu tidak bisa memungkiri bahwa faktanya pekerjaan ini membutuhkan keahlian tersendiri. Mengingat risiko yang cukup tinggi, orang-orang yang bekerja di bidang ini dituntut agar bisa selalu menjaga diri dan beradaptasi dengan cepat. https://americandreamdrivein.com/

Pekerjaan di bidang ini juga sering dikaitkan dengan tenaga dan otot karena identik dengan pekerjaan kasar. Tapi bagi Anda yang berminat bekerja di bidang konstruksi, pekerjaan ini tidak hanya seputar tenaga dan kekuatan saja.

Pekerjaan di bidang ini juga ternyata butuh otak dan keahlian khusus, sehingga dibutuhkan oleh banyak orang. Berita yang lebih bagus adalah sektor konstruksi selalu memiliki lowongan pekerjaan. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Pekerjaan sebagai Cost Estimator (Estimator Biaya)

Dalam bidang konstruksi, melakukan estimasi biaya yang tepat adalah salah satu kunci agar sebuah proyek pembangunan bisa berjalan dengan sukses. Inilah alasan mengapa seorang cost estimator dibutuhkan.

Pekerjaan di bidang konstruksi tidak selalu identik dengan fisik dan tenaga, menjadi seorang cost estimator membutuhkan kemampuan matematis yang handal. Keahlian ini dibutuhkan agar bisa melakukan proyeksi biaya yang harus dikeluarkan dengan tepat dalam suatu proyek pembangunan.

Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam menentukan estimasi biaya pembangunan dari awal sampai selesai nanti. Dimulai dari pembelian bahan, perizinan, dan biaya-biaya lain.

2. Pekerjaan sebagai ‘Construction Manager’ (Manajer Konstruksi)

Peluang Kerja di Bidang Konstruksi Indonesia
Project manager looking at AR screen with Gantt chart schedule or planning showing tasks and deadlines

Tidak kalah penting dengan estimator biaya, pekerjaan sebagai manajer konstruksi menjadi sangat penting dalam suatu proyek pembangunan dan selalu dibutuhkan.

Seorang manajer konstruksi bertanggung jawab agar sebuah proyek pembangunan dapat berjalan sesuai jadwal atau deadline yang telah ditentukan. Pekerjaan ini memerlukan keahlian project management yang baik agar senantiasa bisa menugaskan para pekerja dengan tepat agar proyek bisa selesai dengan tepat waktu.

Namun, pekerjaan ini tidak membutuhkan tenaga yang banyak, tetapi memerlukan kemampuan analisa tenaga kerja dan estimasi waktu yang baik. Tanpa adanya seorang manajer proyek yang handal, sebuah proyek tidak akan selesai dengan tepat waktu.

3. Pekerjaan sebagai Glass Technician (Teknisi Kaca)

Menjadi seorang teknisi kaca harus memiliki keahlian tersendiri agar pemasangan kaca sesuai dengan spesifikasi bangunan yang diinginkan. Kaca adalah salah satu elemen penting dalam melakukan pekerjaan konstruksi, baik itu saat membangun rumah, gedung, ataupun bangunan lain.

Keahlian yang dimiliki oleh teknisi kaca yang hebat merupakan factor yang sangat penting dalam proses pembangunan. Seorang teknisi kaca harus mampu bertanggung jawab dan memastikan setiap bagian kaca terpasang dengan baik.

Hal ini termasuk proses pengukuran, pemotongan, dan pemasangan kaca untuk berbagai bangunan yang sudah maupun yang akan dibangun. Keahlian geometri dan nyali yang besar juga diperlukan dalam pekerjaan ini.

Karena dalam proses pemasangan kaca seringkali dilakukan di tempat-tempat tinggi. Jadi, kamu harus siap bekerja di tempat-tempat tinggi setiap saat.

4. Pekerjaan sebagai Teknisi elevator dan eskalator

Peluang Kerja di Bidang Konstruksi Indonesia

Pekerjaan sebagai teknisi eskalator atau lift sangat dibutuhkan karena banyaknya bangunan bertingkat di kota-kota besar. Teknisi elevator dan eskalator juga dituntut agar selalu siap siaga setiap saat, itu merupakan hal yang diperlukan para teknisi selain menguasai kemampuan elektrikal.

Mengapa begitu? Karena pekerjaan ini menyangkut keselamatan banyak orang. Teknisi lift dan eskalator ini bertanggung jawab melakukan instalasi dan perbaikan pada kedua mesin tersebut.

Lift dan juga eskalator yang sering dijumpai di pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, ataupun tempat-tempat lain memerlukan perawatan secara rutin agar tetap beroperasi dengan baik.

Para teknisi dituntut untuk memastikan bahwa proses maintenance ini dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Mereka juga harus siap apabila terjadi keadaan darurat apabila mesin tidak berfungsi atau terjadi kerusakan mendadak.

Kemampuan Teknis dan Keahlian Khusus Jadi Modal Utama

Buang jauh-jauh persepsi bahwa pekerjaan di bidang konstruksi hanya mengandalkan otot saja. Kamu perlu tahu bahwa profesi di bidang konstruksi membutuhkan kemampuan dan keahlian khusus yang perlu dilatih selama bertahun-tahun. Bahkan sekarang ini ada jurusan perkuliahan Teknik Sipil dan Ekonomi Konstruksi semakin banyak diminati oleh banyak orang.

Bagi kamu yang memiliki latar belakang teknik atau matematis, tidak perlu ragu untuk terjun dalam industri ini. Karena nyatanya, ada beberapa pekerjaan yang tidak terlalu melibatkan aktivitas fisik dalam bidang konstruksi. Terus berkarya dan belajar.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyambut positif penandatanganan Mou antara Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) dengan forum QHSE (Quality, Health, Safety and Environment) atau lebih dikenal dengan Sistem Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan BUMN Konstruksi.

“Kerja sama di bidang konstruksi ini diharapkan mampu memotivasi dan meningkatkan kesadaran perusahaan konstruksi agar melaksanakan norma K3 dengan baik, “ungkap Menaker Ida di kantor Kemnaker, Jakarta.

Ida menyampaikan salah sektor penyumbang kecelakaan kerja selama ini berasal dari sektor konstruksi, sehingga semua pihak harus terus menerus menggelorakan K3 secara khusus kepada perusahaan sektor kontsruksi, namun tetap tidak melupakan sektor-sektor yang lainnya.

Ida menambahkan pentingnya melakukan pendekatan K3 secara modern, yakni melalui penerapan SMK3 yang bertujuan meningkatkan efektifitas pelindungan K3 secara terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi dengan sistem yang ada di perusahaan.

“Maka dari itu pentingnya kepada dunia industri menerapkan sistem manajemen K3 atau SMK3, pada prinsipnya penerapan SMK3 bersifat normatif sehingga wajib ditaati oleh perusahaan”, tegasnya.

Pendekatan pengaturan keselamatan kerja sebagaimana UU No. 1 Tahun 1970 adalah sebagai upaya preventif, sehingga lebih mengedepankan aspek pencegahan. Penerapan sanksi lebih ditekankan agar para pengurus yang melanggar pelaksanaan K3 mempunyai efek jera dan dapat memperbaikinya di kemudian hari.

“Saya sangat mengharapkan kerja nyata kita, agar K3 dapat menjadi budaya di masyarakat sehingga kasus-kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat turunkan dan dihindari,” kata Ida.

Lebih lanjut, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 18 Tahun 2016 tentang DK3N, maka tugas DK3N adalah memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri Ketenagakerjaan terkait bidang K3.

Sementara itu, Plt. Dirjen Binwasnaker & K3, Iswandi Hari dalam laporannya mengatakan bahwa penandatanganan Mou antara DK3N dengan Forum QHSE BUMN Konstruksi ini bertujuan untuk mengoptimalkan Peningkatan Kualitas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan-perusahaan seluruh Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2020 ini target menyiapkan calon Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi lulusan vokasional untuk seluruh wilayah Indonesia sebanyak 48 ribu orang.

Tenaga konstruksi tersebut meliputi calon lulusan SMK, Politeknik, serta Program Sarjana dan Diploma IV dengan jurusan vokasional.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Patdono Suwignjo mengatakan, lulusan Politeknik memiliki potensi untuk diakui oleh kalangan industri lantaran lulusannya telah dibekali sertifikasi uji kompetensi yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang kredibel.

Sampai saat ini, sudah terlaksana uji kompetensi dan sertifikasi sebanyak 5.170 Orang. Dengan rincian uji kompetensi dan sertifikasi calon lulusan SMK sebanyak 4.400 Orang (di 35 SMK di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten), serta uji kompetensi dan sertifikasi fresh graduate program Sarjana dan Diploma IV yang saat ini sedang berlangsung sebanyak 770 orang di 8 perguruan tinggi dan politeknik.

Pada 16-20 Maret serta 23-27 Maret mendatang akan dilaksanakan Tahap III dan IV uji kompetensi/sertifikasi calon lulusan pendidikan program Sarjana dan Diploma IV bidang konstruksi. Kegiatan ini diperuntukan bagi 1.230 orang peserta di 10 perguruan tinggi dan politeknik.