Tips Menggunakan Jasa Kontraktor Untuh Hunian

Tips Menggunakan Jasa Kontraktor Untuh Hunian – Hal yang paling penting dan juga paling sulit ketika ingin membangun rumah adalah menemukan kontraktor yang tepat. Jika Anda beruntung, Anda dapat menemukan kontraktor yang tidak hanya berkualitas, tapi juga tepat waktu dan sesuai budget. Tapi nyatanya, keberuntungan ini tidak sering terjadi, namun malah sebaliknya. Perdebatan tidak berhenti sampai di situ karena memilih jasa kontraktor yang tepat adalah tantangan lain yang harus kita hadapi. Kali ini, Beres akan bagikan beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebelum memilih jasa kontraktor berkualitas untuk wujudkan rumah hunian impian Anda. Selamat menyimak!

1. Memiliki Legalitas yang Jelas.

Pastikan jangan terburu-buru ketika memilih kontraktor. Ingat, Anda membangun rumah yang akan Anda tinggali untuk waktu yang lama. Banyak orang yang langsung memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan kontraktor pertama yang mereka temui. Tentu saja hal itu kurang bijak untuk dilakukan. Pelajari semua yang dapat Anda pelajari tentang membangun rumah, lakukan interview mendetail dengan lebih dari satu kontraktor, dan putuskan dengan bijak dan hati-hati. bet88

Semakin banyak Anda memperoleh referensi, semakin mudah Anda membandingkan dari segi budget maupun portofolio hasil pengerjaan sebelumnya. Manfaatkan jaringan Anda, mintalah rekomendasi kepada keluarga, teman, maupun rekan kerja Anda. www.mustangcontracting.com

Tips Menggunakan Jasa Kontraktor Untuh Hunian

Kontraktor yang baik menjamin kepuasan atas kualitas pekerjaannya. Apakah mereka akan memberikan after-service atau garansi jika terdapat kerusakan atau kondisi yang kurang memuaskan? Pastikan juga apakah mereka cukup cepat tanggap dalam menanggapi keluhan dari pelanggannya. Jika tidak ada tanda-tanda bahwa mereka akan memberikan garansi, mintalah! Coba bayangkan jika atap Anda bocor namun Anda baru mengetahuinya ketika musim hujan datang hanya karena semua tampak baik-baik saja saat rumah Anda selesai pada musim kemarau lalu.

Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kontraktor yang hendak Anda gunakan jasanya. Kontraktor yang berkualitas biasanya memiliki situs website atau kantor yang bisa Anda kunjungi. Ketahui badan usaha yang mereka miliki, beserta izin usaha yang masih berlaku.

Kontraktor yang berkualitas biasanya juga menawarkan jasa konsultasi dan memiliki layanan pelanggan yang memuaskan. Dengan demikian pertanyaan dataupun keluhhan Anda bisa direspon dengan cepat.

Hindari proses pengerjaan yang 100% bergantung pada rasa percaya pada satu sama lain. Ikat segalanya dengan kontrak resmi. Kontraktor yang baik adalah mereka yang dari awal sudah menginisiasi adanya obrolan terkait kontrak. Umumnya, kedua belah pihak lah yang merumuskan sendiri isi kontrak yang ada. Secara garis besar, kontrak memuat kapan pembangunan dimulai (termasuk timeline pengerjaan), rincian biaya, jenis material yang digunakan, serta metode dan tahapan pembayaran (jika menggunakan sistem cicilan).

2. Berpengalaman dengan Hasil Kerja Berkualitas.

Setelah mengetahui legalitas perusahaannya, ketahui proyek-proyek yang sudah pernah mereka kerjakan sebelumnya. Kemudian ketahui hasil kerjanya dengan langsung mengunjungi proyek yang pernah dikerjakannya. Anda bisa melihat kualitas pengerjaan kontraktor dari pemasangan lantai keramik, aplikasi cat dinding, sampai dengan pemasangan pintu dan jendela.

Jika ingin mendapat informasi lebih lengkap, Anda juga bisa bertanya kepada klien kontraktor tersebut. Semakin banyak klien yang memberi rekomendasi positif, maka semakin bagus pula kualitasnya.

3. Penawaran Harga yang Pas

Biaya atau budget adalah faktor yang cukup penting dalam mendirikan rumah, namun juga cukup tricky. Bagaimana supaya Anda mendapatkan harga yang wajar dan sesuai budget? Cara yang paling mudah, Anda dapat menggunakan fitur dari Sejasa.com untuk mencari kontraktor yang sesuai dengan budget yang Anda sediakan. Setelah mendapatkan kontraktor yang sesuai, Anda bisa meminta usulan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) untuk kemudian diperiksa dan diperbincangkan lebih lanjut.

Untuk mengetahui harga yang pas, maka Anda perlu melakukan survei harga pasaran di kota Anda terlebih dahulu. Tidak perlu memilih kontraktor yang mahal, namun hindari juga memilih kontraktor dengan penawaran harga yang sangat murah karena khawatir akan mengorbankan kualitas atau durasi pengerjaan.

Pilihlah kontraktor dengan penawaran harga yang wajar dan disusun dalam rencana anggaran dan biaya (RAB) yang jelas. Dengan demikian Anda bisa berdiskusi dengan kontraktor mengenai rincian biaya agar bisa disesuaikan.

4. Memberikan Garansi

Kontraktor yang baik harus memberikan garansi atas hasil pekerjaannya. Tanyakan kepada kontraktor tersebut apakah mereka menyanggupi jika ada kerusakan pada bangunan, seperti kebocoran atap rumah atau talang air.

Menurut banyak contoh kasus, atap adalah hal yang paling sulit dijangkau pada pemeriksaan akhir. Tentunya memeriksa kebocoran tidak bisa dilakukan saat musim kemarau. Untuk itulah jaminan garansi sangat penting untuk disepakati bersama.

Kontraktor yang baik menjamin kepuasan atas kualitas pekerjaannya. Apakah mereka akan memberikan after-service atau garansi jika terdapat kerusakan atau kondisi yang kurang memuaskan? Pastikan juga apakah mereka cukup cepat tanggap dalam menanggapi keluhan dari pelanggannya. Jika tidak ada tanda-tanda bahwa mereka akan memberikan garansi, mintalah! Coba bayangkan jika atap Anda bocor namun Anda baru mengetahuinya ketika musim hujan datang hanya karena semua tampak baik-baik saja saat rumah Anda selesai pada musim kemarau lalu.

5. Buat Surat Perjanjian Kerja (SPK)

Tips Menggunakan Jasa Kontraktor Untuh Hunian

Untuk mencegah kecurangan atau kesalahpahaman, sebaiknya Anda juga membuat Surat Perjanjian Kerja (SPK). Jelaskan detail jumlah jam kerja serta tarif harga yang disepakati kedua belah pihak dalam SPK yang dibubuhi materai Rp 6.000.

SPK ini harus dibuat dua rangkap, satu untuk Anda sebagai klien, dan satu lagi untuk pihak kontraktor. Surat perjanjian ini juga mencegah proses pengerjaan yang lambat dan melewati deadline kesepakatan.

6. Cek Proses Dan Hasil Kerja Sebelumnya

Jangan anggap sepele hal satu ini. Mengenali proses dan hasil kerja nyata kandidat kontraktor yang akan Anda gunakan jasanya adalah hal wajar. Setidaknya, empat hal berikut lah yang perlu Anda ketahu atau lakukani:

– Bagaimana jejak digital mereka (jika ada). Banyak kontraktor profesional yang sudah meninggalkan jejak digital seperti halaman web sendiri. Di dalamnya, Anda dapat mendapatkan kesan dari bagaimana etos kerja mereka, budaya mereka, dan tingkat profesionalitas mereka secara garis besar.

-Testimoni atau pesan kesan pengguna jasa sebelumnya. Anda berhak untuk meminta kontak mereka untuk dihubungi dan Anda telusuri lebih lanjut kesan dan pesan mereka. Nilai tambah ketika Anda memperoleh kesempatan untuk juga melihat hasil kerja mereka di proyek-proyek sebelumnya.

-Pastikan ada dialog dengan pertanyaan seperti yang dirujuk di poin sebelumnya dengan para kandidat kontraktor.

-Usahakan juga ada dialog dengan pihak subkontraktor atau tukang yang nantinya akan mengeksekusi proyek Anda.

7. Teliti Lihat Rincian Harga

Kontraktor yang baik juga dapat ditandakan dengan bagaimana merumuskan rincian biaya yang diperlukan untuk pembangunan. Umumnya mereka akan tahu mana yang paling cost-efficient namun dengan hasil yang tetap optimal. Pastikan rujukan biaya ini sudah di tangan dan Anda pelajari dengan baik sebelum proses pengerjaan di mulai. Dengan  begini, Anda dapat memiliki kontrol penuh akan biaya yang harus dikeluarkan. Ini sama halnya dengan memaksimalkan kontrol atau pengawasan Anda terhadap jalannya proyek. Transparansi seperti ini juga memudahkan Anda untuk menekan biaya tidak terduga ditengah-tengah proses pengerjaan.

Kontraktor Lokal Gagal Pembangunan Infrastruktur

Kontraktor Lokal Gagal Pembangunan Infrastruktur – Seorang kontraktor lokal di Provinsi Kepulauan Riau harus menggadaikan rumahnya, karena pembayaran proyek tertunda pada 2018 lalu. Bank akhirnya menyita rumah ini karena pemerintah tak kunjung melunasi biaya. “Rumah disita bank lantaran utang tidak dibayar pemerintah. Pemerintah mengistilahkan utang itu dengan nama tunda bayar, yang membuat kontraktor bangkrut,” kata Sekretaris Gapensi Kepri, Roy Penangsang.

Nasib kontraktor Riau ini kontradiktif dengan pembangunan infrastruktur yang gencar selama 5 tahun terakhir di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Ribuan bahkan puluhan ribu pelaku usaha konstruksi babak belur di tengah gegap gempita maraknya pembangunan infrastruktur periode 2014-2019. Bahkan tak sedikit industri yang akhirnya tutup usia. Kamar Dagang dan lndustri (Kadin) Indonesia mengeluhkan jumlah kontraktor swasta lokal yang gulung tikar selama periode 2014-2018 karena kurang dilibatkan dalam proses pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Ketua Komisi Tetap Pembiayaan Infrastruktur Kadin Indonesia, Diding Sudirdja Anwar, menyatakan ada sekitar 37.000 pengusaha yang gulung tikar selama periode tersebut. slot online

Bangkrutnya Kontraktor Lokal Terkait Gagalnya Pembangunan Infrastruktur Oleh Pemerintah

“Kami mengambil catatan dari Gapensi. Pada periode 2014 tercatat ada 80.000 pengusaha konstruksi swasta lokal, angka tersebut turun drastis dibandingkan data Gapensi yang mencatat hanya ada 43.000 pengusaha saja yang tersisa di 2018,” kata dia, dalam sebuah diskusi, di Menara Kadin, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2019). https://www.mustangcontracting.com/

Ia menyayangkan pembangunan infrastruktur yang secara masif dibangun di Indonesia tidak berdampak baik pada pertumbuhan bisnis di sektor konstruksi lokal. “Saat pembangunan infrastruktur di dalam negeri berjalan masif malah banyak kontraktor swasta yang justru gulung tikar. Maka dari itu, Kadin banyak memberikan perhatian lebih pada kontraktor swasta terutama yang kecil dan menengah,” jelas dia.

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), asosiasi pengusaha yang menaungi industri di sektor konstruksi menguatkan temuan tersebut. Sekjen Gapensi, Andi Rukman Karumpa menjelaskan, total pengusaha konstruksi di Indonesia ada 130.000 orang. Sementara untuk yang terdaftar di Gapensi terdapat 83.000 orang. Jumlah ini turun menjadi 32.000 pada 2018. Faktor penurunan jumlah ini, kata Rukman, tak tunggal. Ada yang gulung tikar dan beralih ke asosiasi pengusaha kontruksi lainnya.

 “Kenapa dia berkurang, pertama karena banyaknya asosiasi. Tentu banyak anggota yang pindah asosiasi. Kedua tentu anggota ingin punya pelayanan dong mana yang lebih murah dan lebih cepat,” kata dia kepada Tirto, Sabtu (12/10/2019). Rukman juga menjelaskan, dari 130.000 pengusaha konstruksi, hanya 1 persen yang bisa ikut dalam proyek pambangunan infrastruktur pemerintah.

Menurut dia, hal ini akibat proyek pemerintah memiliki nilai investasi ratusan miliar rupiah. Sementara pengusaha konstruksi tak seluruhnya mampu untuk mengelola proyek bernilai besar tersebut. “Contohnya pekerjaan Tol Trans Sumatera diberikan penugasan kepada BUMN seperti Hutama Karya. Tapi kan tentu pengusaha yang mau kerja sama dengan pemerintah itu kan harus melihat pasarnya. Kalau saya ikut membangun kapan BEP-nya,” jelas dia. Hal ini, lanjut dia, membuat para kontraktor tersebut memilih proyek-proyek yang memiliki potensi BEP (break even point) yang cepat.

 Misalnya pembangunan bandara dan pelabuhan. “Kontraktor kecil dan menengah ini mati karena dia enggan punya pangsa pasar. Nah, diharapan supaya BUMN yang mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan kepercayaan itu ya mbok ya melibatkan pengusaha-pengusaha lokal. Tidak ada kata lain untuk dibuatkan segmentasi untuk mereka,” terang dia.

Perlu Regulasi yang Berpihak

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adinegara menilai, ada berbagai faktor yang bisa jadi pemicu bangkrutnya pelaku industri tersebut. Pemicu utama, kata dia, mayoritas proyek infrastruktur dikuasai oleh BUMN dan anak perusahaan atas nama sinergi BUMN. Menurutnya, ada state capitalism yakni korporasi milik negara terlalu dominan.

Sedangkan, proyek yang harusnya bisa dikelola oleh kontraktor swasta tidak diberikan dengan banyak alasan. “Solusinya harus ada batasan nilai tertentu yang bisa diserahkan ke kontraktor swasta,” kata dia. Selain itu, lanjutnya, pembayaran proyek infrastruktur memakan waktu yang lama. Ia menduga, karena masalah likuiditas di internal BUMN, sehingga banyak kontraktor yang tak lagi ikut tender proyek pemerintah, karena trauma. Cerita kontraktor lokal Kepri bisa jadi contoh. “Hanya kontraktor skala besar yang mampu bertahan karena cashflow-nya kuat. Sementara kontraktor kecil, mana bisa bertahan kalau pembayaran terlambat.

Ini juga jadi faktor pembangunan infrastruktur tidak mampu menciptakan efek berganda yang besar terhadap perekonomian,” katanya. Ia menawarkan solusi agar memperbaiki skema pembayaran proyek tepat waktu. Kemudian, terkait TKDN (tingkat komponen dalam negeri) di beberapa proyek proyek strategis nasional (PSN) perlu diperbesar agar bisa menyerap lebih banyak bahan baku lokal. “Hal ini otomatis membuat kontraktor kecil bisa ikut terlibat dalam pengerjaan proyek maupun suplai bahan baku,” ujarnya.

Pengawasan peredaran baja yang harus ber-SNI juga sepatutnya dapat dilakukan dari hulu ke hilir dengan melibatkan Kementerian/Lembaga lainnya seperti Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Daerah yang dapat melakukan pengawasan industri baja di tingkat pusat dan daerah. “Karena hal ini juga sejalan dengan rencana Pemerintah menggunakan skema Omnibus Law untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia dengan sejumlah aturan yang disederhanakan, salah satunya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) serta meningkatkan pengawasan dalam proses konstruksi agar sesuai standar keamanan bangunan,” ujar dia.

Bangkrutnya Kontraktor Lokal Terkait Gagalnya Pembangunan Infrastruktur Oleh Pemerintah

Pemberlakuan ini, menurutnya, tak hanya bagi penggunaan baja produksi dalam negeri, tetapi juga baja impor yang banyak beredar di pasaran. “Saat ini kegiatan impor-ekspor menjadi hal yang tidak bisa kita hindari. Sejak 2005 Indonesia telah diserbu oleh baja-baja impor, untuk itu harus dilakukan pengawasan standarnya karena dampaknya kepada kualitas bangunan,” jelas dia.

Berdasarkan data yang diterimanya, Syarif mengatakan lebih dari dari 5,9 juta ton baja impor masuk ke dalam negeri setiap tahunnya. Meskipun begitu, dirinya memastikan pemerintah tak akan membatasi impor baja tulangan dari luar negeri. Hanya saja, menurutnya, perlu diwajibkan bahwa baja yang diimpor harus ber-SNI untuk menjaga kualitasnya. “Persaingan global, kita perlukan sehingga harga pasaran kompetitif,” jelas dia.

Diungkapkan Syarif, produksi baja dalam negeri berkisar antara 15-16 juta ton per tahun. Dengan demikian, peredaran baja secara nasional mencapai 21,9 juta ton per tahun. Padahal, menurutnya, konsumsi baja nasional hanya sekitar 13,59 juta ton per tahun. “Artinya, terjadi surplus peredaran baja karena supply masih lebih besar dari demand. Akibatnya pengguna cenderung mencari yang kualitasnya lebih rendah dengan harga.

Sementara untuk pembangunan infrastruktur bidang PUPR yang selama ini dilakukan, Syarif memastikan bahwa selalu ada uji coba baja tulangan yang masuk di proyek sebelum proses konstruksi. “Untuk pembangunan infrastruktur berskala besar yang dibangun Pemerintah sudah ada kewajiban harus ada pengecekan baja tulangan dan sudah ada alokasi biayanya untuk itu.

Yang jadi persoalan adalah bagaimana menjamin baja tulangan yang beredar digunakan untuk rumah agar masyarakat tetap aman. Sehingga harus ada pengawasan baja yang beredar di pasar,” ujarnya. Dalam Surat Edaran tersebut diatur bahwa uji baja tulangan sesuai SNI harus mengacu pada mekanisme yang diatur dalam SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton. Untuk melakukan validasi proses pengujian komposisi kimia baja tulangan beton di lapangan, maka setiap pengadaan tulang baja beton harus disertai dengan sertifikat uji pabrik dari produsen.